Blog Post

Jumat, 18 September 2015

Merajut asa "puisi kehidupan"

Merajut asa

Membelah kabut menembus pagi
Mencuri hari sebelum datangnya mentari
Udara yang menusuk sumsum terasa sampai ke hati
Seolah ingin meredakan gejolak yang ada di hati

Udara masih bersetubuh dengan embun pagi
Dan angin pun tak terlihat karna masih di buai mimpi
Tapi langkah kakiku tak mau peduli
Terus melangkah.... dan melangkah
Sesekali kusapu embun yang membasahi wajahku

Matahari pun mulai menampakan diri
Menyambut pagi dengan senyum hangatnya
Terlihat embun mulai menetes dari ujung dedaunan
Sebelum akhirnya jatuh kebumi

Merajut asa, menggapai mimpi

Mencoba menyatukan tekat dari keterbatasan diri
Bangkit dari ketidak beradaan duniawi
Melawan lelah yang selalu singgah
Abaikan penat atau asa semakin pekat

Tak terasa sang surya sudah diatas kepala
Dengan gagahnya dia menatap semesta
Sejenak kusandarkan ragaku dan bersujud pada sang Esa
Mengharap petunjuk dan kemudahan dari Nya

Mengejar mimpi sebelum senja datang
Sebelum malam menjelang
Sebelum waktunya pulang
Sebelum kembali padanya

Senin, 10 Oktober 2011

Doa apa yang harus ku panjatkan?

Saat bencana melanda, kita, manusia,... menjerit,.. ketakutan,.. berlindung dan berlari... saling berlomba selamatkan diri...
Kita yang terhindar, mencoba ulurkan tangan.. bahu membahu saling membantu...
Singkirkan status dan golongan, jabatan dan pangkat, nafsu dan ambisi... tumbuhkan sisi kemanusiaan...
Sejenak terlihat indahnya persatuan dan kesatuan, saling peduli terhadap sesama..
Ketika bencana berlalu, keindahan akan persatuan dan kesatuan pun seakan ikut berlalu...
Dimana-mana terdengar pemberontakan, keputus asaan, demonstrasi brutal, kedzaliman, kemunafikan dan maksiat pun meraja lela kembali menguasai dunia. seakan kita lupa, entah melupakan... bahwa Sang Esa tidak lah suka akan itu semua...

ya.....
persatuan dan kesatuan terlihat ketika ada sesuatu yang mengancam... ada bencana... ada musibah... tragedi... dan apapun itu yang membuat kita takut akan kehilangan apa yang kita miliki.. (dunia)...
kenapa kita enggan belajar dari apa yang telah kita alami?
kenapa kita pura-pura menutup mata, ketuka kita sadar bahwa kita menuju ke "melanggar akidah"?
kenapa kita selalu mencampur adukkan akidah dan mentiadakan batasan akidah?
kenapa kita harus mengatas namakan agama ketika kita ingin menguasai dunia?
kenapa juga kita harus mengkesampingkan agama dalam urusan dunia?

Tidakkah kita harus belajar.....?
Bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini tak kan terjadi selain karna izin Allah...?
Tidakkah kita tahu kenapa bencana melanda......?
Salah satu diantaranya adalah karna Allah murka kepada kita...
Ya...... 
Kepada kita yang suka mensekutukanNYA...
Kepada kita yang suka berbuat zina...
Kepada kita yang suka berbuat maksiat...
Kepada kita yang suka berbuat dzalim...
Kepada kita yang suka berbuat kerusakan...
Kepada kita yang suka berbuat anarki...
Kepada kita yang suka berbuat seperti perbuatan setan...

lantas....
kenapa kita tidak segera bertaubat?

Tidakkah kita lebih memilih bencana itu terjadi bukan karna murka Allah, tapi karna peringatan agar kita diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri serta lebih mendekatkan diri kepada ajaranNYA?

dan.....
ketika persatuan dan kesatuan hanya terjadi karna bencana, lantas do'a apa yang harus kita panjatkan?
mari kita renungkan,... dan semoga kita bisa bersatu padu saling tolong menolong dan bahu membahu bukan karna adanya bencana dan semacamnya tapi karna kedewasaan kita beragama dan bermasyarakat...

kita mengaku bahwa didunia saat ini, negara kitalah negara terbesar penganut agama yang suci... Islam...
tapi sadarkah bahwa negara kitalah negara yang orangnya adalah orang munafik terbesar? kenapa demikian?
ya... kita banyak yang sering mengingkari syahadat, kita banyak yang sering melupakan shalat, bahkan kita ada yang menggadaikan tuhan...

lantas....
DOA APA YANG HARUS KU PANJATKAN? kalau pun hanya do'a.... akan kah terwujud?